Hari ini saya baca-baca
ulang tulisan saya yang ada di netbook, gantian kemaren baca yang ada di blog
lama, sekarang baca yang ada di Mr. L (sebutan yang baru banget dibikin buat
netbook yang udah setia ngedampingin kurang lebih setaunan) hehehe.
Saya kaget banget
ternyata banyak tulisan yang udah saya bikin mulai dari cerpen, fanfic,
curhatan yang ga jelas tentang masa dulu, masa pahit, masa lalu. Pokoke buanyak
banget.
Dan hari ini lagi
kepikiran tentang CINTA.
Iya lagi pengen nulis
tentang cinta nih, keingetan bahasan kuliah beberapa semester lalu tentang satu
cerpen yang judulnya Do You Love Me karyanya Peter Carey. Gilak nih cerpen
keren banget dah! Coba baca dan kalian bakal nemu kalo dalam cerpen ini tidak
hanya terkandung filosofi tentang cinta tapi hubungannya dengan eksistensi
manusia. Iya, cinta itu menetukan eksistensi manusia di bumi ini. Sebenernya
isinya bukan tentang cinta dan eksistensi manusia aja, bisa dianalisis lebih
dalem lagi sebenernya, tapi buat apa coba? Ini kan bukan essay buat tugas kuliah! Kalo
dipaksa ditulis disini ntar pusing yang ada. :p
Jadi cerpen buatan si
Carey ini sebenernya tugas kelompok, dosen minta dibikin presentasi. Pas
giliran saya yang ngomong, si dosen nanya gini: “menurut kalian emang cinta itu
apa?”
Nah saya jawab lah kalo cinta
itu tentang memberi dan menerima. Saat kalian cinta, kalian pasti pengen cinta
kalian dibales kan? Kalo cuma menerima atau memberi itu bukan cinta, cinta itu
harus terbalas. Kurang lebih gitu
jawaban saya, tapi dalam bentuk lebih sopan ya!
Habis saya selesai
ngomong, dosen saya bales lagi gini: “bukannya cinta itu tentang memberi dan
memberi? Saat kamu cinta sama orang itu kamu akan terus memberi, kamu ga akan
minta orang itu buat bales cinta kamu, buat bales ngasih kamu lagi. Iya ga?”
Dulu sih saya bantah
omongan dosen saya (masih muda dan berbahaya dulu :p) tapi, kalo dipikir-pikir
iya sih, cinta itu tentang memberi. Ada orang yang memberi, orang yang menerima
memberi lagi ke orang lain dan gitu terus sampai jadi lingkaran.
Hubungannya dengan
eksistensi manusia apa? Ya itu, saat kamu memberi cinta, orang yang kamu beri
menjadi ada. Saat kamu diberi cinta oleh orang lain, misalnya orangtua kamu,
kamu jadi ada kan? Saat kamu memberi cinta kamu sama seseorang, kamu menyelamatkan
keberadaan orang itu.
Namun berbalik dengan zaman sekarang, orang lebih cinta sama uang, sama barang-barang yang dingin (contohnya smartphone), sedangkan orang yang bisa ngasih kehangatan malah dicuekin. Mau dikasih contoh lagi? Saat orangtua sibuk kerja dan malah telantarin anaknya, malah kasih uang atau benda-benda mahal dari pada kasih sayang, gimana tuh jadinya si anak? Banyak kan cerita tentang anak broken home? Atau anak-anak yang dapet perlakuan kasar dari orangtua, si anak malah jadi kasar juga sama temen-temennya, jadi anak yang suka ngebully. Kenapa? Karena ga ada rasa cinta orang jadi ga punya rasa simpati sama orang lain, orang-orang jadi materialistic, menjadikan uang lebih penting diatas segalanya. Tapi uang kalo tanpa ada cinta buat apa? Uang memang penting, tapi apa benar cuma uang yang kalian butuhkan? Saya dan keluarga saya bukan orang yang bergelimang harta, punya uang ratusan juta dan aset dimana-mana, tapi kami bahagia dengan keadaan kami yang serba pas-pasan. Kami yakin bahwa uang bukan segalanya saat kami memiliki satu sama lain. Bagi kami uang memang penting, tapi kami lebih butuh cinta untuk jadi manusia yang utuh, bukan uang.
Jadiii... tulisan ini
sih saya bikin menurut analisis dan diskusi kelompok saya dan ditambah beberapa
pendapat saya ya... ini cuma pandangan subjektif tentang cinta. Kalau kalian
mau menambahkan, mau mengoreksi, mau membantah atau mau kritik silakan.
Saya akan terima yang baik-baiknya aja. :p
Komentar
Posting Komentar