Barusan saya ngobrol sama ibu. Obrolan yang ringan dan singkat sih, but... left a deep impression . Saya mulai obrolan setelah saya baru selesai melilitkan handuk di rambut saya yang basah, berbagi kutipan yang saya baca dari internet. Sambil duduk di samping ibu yang lagi tiduran, saya bilang kalau laki-laki yang bahagia itu yang menikah dengan perempuan yang dia cintai; tapi laki-laki yang mencintai perempuan yang dia nikahi itu lebih bahagia lagi. Ibu diam sebentar lalu bilang kalau beliau tidak terlalu paham sama apa yang saya bicarakan. Akhirnya saya berikan analogi, supaya ibu ngerti apa yang mau saya sampaikan. Saya jadi kepikiran kutipan dari film yang judulnya Fireproof . Saya bilang, hubungan - yang disini merujuk pada pacaran atau pernikahan - itu ibarat baca buku. Laki-laki baca perempuan, begitu juga sebaliknya perempuan baca laki-laki, saling mempelajari. Laki-laki dan perempuan membaca dan mempelajari masing-masing, tapi kalau bacanya dimulai waktu pacaran,
one of many places I pour my thoughts into