Langsung ke konten utama

Pengalaman Solo Travelling ke Kuala Lumpur [Day 1]


Tanggal 20 Januari lalu saya memberanikan diri pergi jalan-jalan ke Kuala Lumpur sendirian.
Ya gimana gak memberanikan diri, wong sudah terlanjur beli tiket pesawat pulang pergi dari Bandung, sudah booking tempat untuk nginap juga buat tiga hari, kalo gak pergi kan buang-buang uang. FYI, saya beli tiket pulang pergi KL – Bandung dengan harga 1.100K saja sudah termasuk asuransi yang menurut saya sih murah daripada harus pergi ke Jakarta. Saya pakai maskapai penerbangan, low cost carrier, Air Asia.


Sebelum pergi, saya menyiapkan tiga pasang baju untuk jalan-jalan dan satu pasang baju tidur untuk tiga hari selama disana, saya juga bawa cemilan, bawa peralatan mandi, make-up seperlunya, tissue wajah, dan handuk kecil yang saya pack di dalam tas ransel. Untuk berjaga-jaga, saya simpan uang di beberapa tempat, yaitu di tas ransel, di sling bag (ini apa bahasa Indonesianya? Tas selendang kan? haha), juga di saku celana yang dipakai. Saya simpan barang-barang penting, seperti dompet yang berisi kartu-kartu dan uang (ya iya lah!), paspor, alat tulis, dan botol minum di sling bag. Saya juga bawa gembok buat jaga-jaga.


Saya pergi dari bandara Husein dengan jadwal keberangkatan pagi, penerbangan saya waktu itu sekitar jam setengah sembilan dengan durasi dua jam. Malaysia waktunya lebih cepet satu jam dari WIB, jadi saya sampai di Kuala Lumpur International Airport terminal KLIA2 jam setengah duabelas.
Sebelum menuju imigrasi, saya memutuskan untuk membeli kartu sim supaya bisa internetan dan flexing di medsos haha! Bego sih sebenernya waktu saya beli kartu sim ini, karena saya beli kartu untuk internet dengan kuota data sebesar 10GB yang sudah pasti gak akan kepake semua. Pokoknya gagal hemat deh, belum ngapa-ngapain udah keluar uang 38 RM.

KLIA2
Setelah selesai ke imigrasi dan melewati custom, saya langsung membeli tiket bis SkyBus menuju KL Sentral dengan harga 12 RM, perjalanan pake bis ini sekitar satu jam setengah dengan seating siapa cepat dia dapat. Sebenernya bisa juga pake KLIA Express ke KL Sentral yang katanya cuma 30 menitan sudah nyampe, tapi harus keluarin uang 55 RM sih, karena harus hemat jadi saya pake bis aja, biar sekalian bisa liat-liat sekitar lewat jendela bis.


Setelah saya nyampe di KL Sentral, saya masih harus naik LRT ke stasiun Masjid Jamek untuk langsung menuju penginapan. Saya memutuskan langsung check-in dan istirahat sebentar karena malam sebelumnya saya gak tidur dan malah fangirling sama keponakan hahaha. Another bad decision! 
Untuk malam pertama, saya dibookingkan tempat oleh teman dari Malaysia (dibayarin juga) di Sudo Guesthouse bertempat di Pudu Lama, she booked a bed for me in a 8-beds female dorm. Itu pertama kalinya saya jalan-jalan dan tidur di hostel, dan ternyata gak seburuk itu lho!
Before we move on, saya inget satu cerita waktu di KL Sentral karena saya baru pertama kali ke Kuala Lumpur dan sama sekali gak tau cara pake LRT, akhirnya di KL Sentral itu saya coba minta tolong dan akhirnya saya ketemu Akak namanya Gavin yang baik banget mau nolongin beli tiket LRT. Kebetulan dia juga naik kereta yang sama, dan dengan baiknya lagi kasih saya kartu nama dia in case of emergency.



So, talking about spending the night in a hostel, kasur di kamar yang dipesan buat saya semuanya terisi, tapi pengisinya sih hampir semua di luar jalan-jalan, yang diem di kamar pun gak berisik. Saya ngerasa nyaman sih tidur di Sudo ini, ACnya nyala 24 jam dan berasa dinginnya, lampunya juga redup cocok buat suasana istirahat, mereka juga sediain loker buat barang-barang tamu yang sayangnya gak bisa dikunci. Untungnya saya bawa gembok sendiri dari rumah yang gak saya sangka akan kepake.
Nah, setelah selesai check-in di penginapan dan istirahat selama tiga jam, akhirnya saya siap untuk jalan keluar! Sendirian!


Sekitar jam setengah enam saya keluar dari penginapan dan berencana jalan ke street food market Jalan Alor. Diliat dari aplikasi Maps sih jaraknya lumayan dekat dengan penginapan, tapi karena bisa liat KL Tower dari penginapan, akhirnya saya belok dulu. Setelah sekitar satu kilometer jalan, saya nemu KL Eco Forrest yang ternyata adalah jalan menuju KL Tower! Tapi karena gak tau, akhirnya saya malah duduk di pemberhetian bis dan ketemu dengan bapak-bapak orang Arab yang kasih tau saya kalo di KL ada free bus. Dia nanya-nanya saya dari mana, jalan kesini sama siapa dan begitu tau saya jalan sendiri, he decided to stick around which was freaking me out!


Waktu itu saya bilang sama bapak Arabian kalo saya ada janji ketemu temen di jalan Alor dan meyakinkan dia kalo kami harus part ways karena saya gak niat naik bis dan sudah pesan Grab (yang beneran udah saya pesan lama sebelum ketemu bapak itu). Saya bahkan rela kasih nomor HP saya supaya si bapak itu pergi tapi sialnya! Sialnya saat Grab sudah datang, dia naik duluan dan bilang kalo dia akan bayarin grabfare-nya. $#1T!!!


Kami diturunkan di Bukit Bintang karena jalanan sore itu lumayan macet, si Bapak itu beneran bayarin grabnya dan MASIH ngikutin saya, masih nanya ini itu, dan dia juga bilang mending tinggal di hotel aja daripada sewa tempat di hostel dan ngajak saya makan malem. DEFINITELY SOUNDED SO VERY REALLY FISHY, RIGHT?! Dan saya tetep bilang kalo saya harus ketemu temen, bilang ini itu supaya si bapak itu pergi dan AKHIRNYA! FOR AFTER A GOOD FREAKING MORE THAN 30 MINUTES, HE LEFT BRUH!


Setelah si Bapak itu pergi, saya nyebrang jalan menuju street food market Jalan Alor. Temen saya nyampe setelah sekitar 15 menitan saya nunggu disitu dan nunggu di Malaysian stall. Di street food market ini banyak banget stall makanan China dan Thailand, stall minuman juga dimana-mana, pokonya makanan minuman enak ada dimana-mana, beberapa stall makanan dan minuman disini juga halal. Saya makan nasi lemak dan coconut milkshake buat makan malam dan dibayarin temen. Lagi. Hehe


Nasi Lemak Sotong dan Coconut Milkshake

Setelah makan, dan ngobrol-ngobrol dengan temen saya, kami memutuskan untuk jalan-jalan keliling Kuala Lumpur or we can call it “free ride”. Temen saya nunjukin tempat-tempat yang biasanya dikunjungin turis-turis yang datang ke KL dan sekitar jam 11 malem dia nganterin saya ke Sudo. That was my first day in KL!

Not-so-good-taken picture of Twin Tower/ Petronas Tower

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Dating Sama Cowo Belanda

foto dari situs iStock Salah satu hal pertama yang saya lakukan setibanya di Belanda adalah mengunduh aplikasi kencan atau istilah bahasa Inggrisnya adalah Dating App . Aplikasi yang saya unduh ada beberapa, seperti Badoo , Happn , Tinder , dan ada juga yang lain yang saya udah lupa namanya. Setelah beberapa saat menggunakan aplikasi-aplikasi kencan tersebut, saya memutuskan kalau aplikasi yang namanya Badoo itu lebih cocok untuk saya. Dari aplikasi tersebut saya ketemu banyak cowok Belanda. Dan dari pengalaman bertemu banyak cowok tersebut, saya bisa menyimpulkan kalau saya lebih suka gaya pacaran laki-laki Indonesia. Postingan kali ini akan 100% subjektif, jadi pengalaman yang para pembaca punya atau akan rasakan mungkin jauh berbeda dengan pengalaman saya. Setelah mengunjungi beberapa negara di Eropa, saya bisa dengan percaya diri bilang kalo cowok-cowok di Belanda itu not at all average looking . Mereka sangat fashionable dan charming. S elain itu, mereka juga puny...

Hey, You! Cheer Up!!!

It's been a while since I wrote the last post, today I wrote a simple post that could brighten your day and widen your beautiful smile on your face. Maybe. The past few years had been tough. This year would not be easy either, but don't give up now! It's ok to take your time, as much time as you want, but make sure you'd get back on your feet. Everything you want is in front of you, you just have to make the step. If you ever think that everyone else got it easy, you're wrong! Everyone is fighting a fierce battle. Just like you! You just don't know it. This year, you have to be brave! Be silly, be kind. Talk to someone who sits beside you, smile to strangers! Try new things! Do everything you ever wanted to do! Be brave! Make the step now!

Gak Suka Lipstik Merah-Terangmu? Yuk Ikutin Tip Ini! (How to Darken Your Bright Red Lipstik)

Selamat malam semuanyaaaa... semoga hari ini kalian punya hari yang menyenangkan ya seperti saya yang baru saja gajian dan ditraktir temen pula! Hehehehe Saya hari ini habis belanja, dan salah satu barang yang menarik perhatian saya adalaaaahhh... Apalagi kalo bukan make-up ? Cewe mana yang gak suka make-up ? Saya sih sebenernya gak ahli dalam berdandan, saya juga ga bisa cara mengaplikasikan eye shadow atau eyeliner . Pokonya gak bisa banget dan gak ahli banget deh!! Tapi tapi tapi, saya suka dengan produk-produk lipstik, meskipun gak banyak warna yang cocok dengan warna bibir saya yang agak gelap. Warna bibir saya agak gelap, jadi saya harus super hati-hati dalam cari warna lipstik, kalo ngga nanti bayar mahal, produknya gak suka dan gak akan dipake, jadi mubazir! Sayang banget duitnya. Setelah beberapa kali coba warna lipstik, yang cocok adalah MERAH! Beberapa kali saya ke toko kosmetik, nyobain banyak warna lipstik dan ujung-ujungnya beli merah lagi, karena gak ...