Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Pengalaman Solo Travelling ke Kuala Lumpur [Day 1]

Tanggal 20 Januari lalu saya memberanikan diri pergi jalan-jalan ke Kuala Lumpur sendirian. Ya gimana gak memberanikan diri, wong sudah terlanjur beli tiket pesawat pulang pergi dari Bandung, sudah booking tempat untuk nginap juga buat tiga hari, kalo gak pergi kan buang-buang uang. FYI , saya beli tiket pulang pergi KL – Bandung dengan harga 1.100K saja sudah termasuk asuransi yang menurut saya sih murah daripada harus pergi ke Jakarta. Saya pakai maskapai penerbangan, low cost carrier , Air Asia. Sebelum pergi, saya menyiapkan tiga pasang baju untuk jalan-jalan dan satu pasang baju tidur untuk tiga hari selama disana, saya juga bawa cemilan, bawa peralatan mandi, make-up seperlunya, tissue wajah, dan handuk kecil yang saya pack di dalam tas ransel. Untuk berjaga-jaga, saya simpan uang di beberapa tempat, yaitu di tas ransel, di sling bag (ini apa bahasa Indonesianya? Tas selendang kan? haha), juga di saku celana yang dipakai. Saya simpan barang-barang penting, seperti domp

Pengalaman Chatting Sama Foreigner (Bule) #2

Hi, there! Lucky you I write this second part of the previous post you can read here!  Today I will talk about certain BULE, I will talk about JAPANESE . Di tulisan ini saya khusus mau ngomongin pengalaman chatting saya sama orang Jepang yang saya temukan lewat situs  Interpals (lagi). Sebelum saya bahas pengalaman saya ini, saya mau ngingetin kalian lagi bahwa saya ini sangat tertarik belajar bahasa, apapun itu. Tapi saya lebih dulu terekspos pada bahasa Jepang lewat animasi-animasi yang sering banget ditayangkan di stasiun-stasiun TV lokal. Lho kok bisa? Kan kebanyakan anime Jepang di Indonesia itu dialih suara! Hey, hey, jangan lupa kalo lagu opening dan ending -nya Naruto itu gak dialih suara, alias masih pake bahasa Jepang! Kilas balik dikit, saya pertama tertarik sama bahasa Jepang karena saya terpesona sama lagu-lagunya Naruto dan One Piece, karena enak-enak didenger. Awalnya sih cuma pengen bisa nyanyi lagu-lagunya aja, tapi karena dulu akses ke internet susah, karena s

Pengalaman Bikin Paspor

Sebenernya udah lama saya mau bikin paspor, tapi baru kali ini ada waktu untuk urus dan itupun saya buat di Tasik, padahal saya orang Bandung. Beberapa waktu lalu, saya sempat mau urus di Bandung, saya datang tanpa daftar antrian online sama sekali karena saya gak bisa login dengan akun yang udah saya bikin 2 tahun lalu. Saya berharap kalo bikin paspor masih bisa dengan cara manual, hasilnya nihil, saya tetep disuruh daftar antrian online dulu, yang katanya kuota mencapai 2000 orang dalam 1 minggu. Akhirnya minggu itu saya gak bisa bikin paspor dan harus nunggu sampai minggu depan buat daftar lagi. Hari minggu, saya login pake user baru, saya pilih kantor imigrasi Bandung, tapi kuotanya udah habis, akhirnya daftar di kantor Imigrasi Tasik untuk jadwal pagi. Setelah terdaftar di daftar antrian, saya dapat QR code (yang nantinya akan discan oleh petugas imigrasi pas saya kasih dokumen persyaratan untuk buat paspor). Dokumen yang dibutuhkan cuma fotokopi akta kelahiran