Langsung ke konten utama

Pengalaman Bikin Paspor

Sebenernya udah lama saya mau bikin paspor, tapi baru kali ini ada waktu untuk urus dan itupun saya buat di Tasik, padahal saya orang Bandung.


Beberapa waktu lalu, saya sempat mau urus di Bandung, saya datang tanpa daftar antrian online sama sekali karena saya gak bisa login dengan akun yang udah saya bikin 2 tahun lalu. Saya berharap kalo bikin paspor masih bisa dengan cara manual, hasilnya nihil, saya tetep disuruh daftar antrian online dulu, yang katanya kuota mencapai 2000 orang dalam 1 minggu.


Akhirnya minggu itu saya gak bisa bikin paspor dan harus nunggu sampai minggu depan buat daftar lagi. Hari minggu, saya login pake user baru, saya pilih kantor imigrasi Bandung, tapi kuotanya udah habis, akhirnya daftar di kantor Imigrasi Tasik untuk jadwal pagi. Setelah terdaftar di daftar antrian, saya dapat QR code (yang nantinya akan discan oleh petugas imigrasi pas saya kasih dokumen persyaratan untuk buat paspor).


Dokumen yang dibutuhkan cuma fotokopi akta kelahiran, E-KTP, dan kartu keluarga, masing-masing 1 lembar. Kalo masih mahasiswa, nanti akan diminta KTM atau surat izin orangtua sama petugas imigrasi.


Saat sampai di kantor Imigrasi, saya diminta ke ruang koperasi, saya dikasih formulir isian yang nanti akan digabung dengan dokumen yang tadi saya sebut tadi.


Setelah selesai isi formulir, saya kasih semua dokumen dan QR code untuk discan petugas imigrasi, saya duduk nunggu sampai nama saya dipanggil ke loket yang bakal ngecek kelengkapan dokumen. Setelah dari situ, saya dikasih nomor antrian untuk wawancara dan foto.


Semua prosesnya cepet, mungkin karena di kantor Imigrasi Tasik gak terlalu banyak yang buat paspor, saya cuma butuh sekitar kurang lebih 1 jam dari mulai datang sampai pulang.


Enaknya lagi bikin paspor sekarang bisa dikirim lewat pos! Ternyata Kantor Pos kerja sama dengan kantor imigrasi untuk mempermudah pemohon dan karena saya harus kerja dan gak mungkin izin lagi minggu depan, akhirnya saya memutuskan untuk paspor saya dikirim lewat pos. Petugas pos meminta saya surat kuasa yang bisa diambil di koperasi. Biayanya cuma 15 ribu aja (tergantung tempat pengiriman). Tapi proses pembuatan paspor sebenernya gak makan waktu lama, cuma 3 hari atau paling lama 1 minggu dan bisa diambil dalam jangka waktu beberapa bulan (saya lupa 😭), kalau gak diambil permohonan paspor dianggap batal.


Untuk yang penasaran tentang biaya pembuatannya, paspor sendiri harganya beda-beda, saya buat yang 48 halaman dan biayanya 355 ribu rupiah termasuk administrasi. Sementara paspor yang 24 halaman cuma 255 ribu rupiah kalo ga salah, pokonya gak sampe 300 ribu.


Ternyata buat paspor ga serumit itu kan! Semoga pos ini bermanfaat! Bye bye! 😊
Rupa paspor saya hehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gak Suka Lipstik Merah-Terangmu? Yuk Ikutin Tip Ini! (How to Darken Your Bright Red Lipstik)

Selamat malam semuanyaaaa... semoga hari ini kalian punya hari yang menyenangkan ya seperti saya yang baru saja gajian dan ditraktir temen pula! Hehehehe Saya hari ini habis belanja, dan salah satu barang yang menarik perhatian saya adalaaaahhh... Apalagi kalo bukan make-up ? Cewe mana yang gak suka make-up ? Saya sih sebenernya gak ahli dalam berdandan, saya juga ga bisa cara mengaplikasikan eye shadow atau eyeliner . Pokonya gak bisa banget dan gak ahli banget deh!! Tapi tapi tapi, saya suka dengan produk-produk lipstik, meskipun gak banyak warna yang cocok dengan warna bibir saya yang agak gelap. Warna bibir saya agak gelap, jadi saya harus super hati-hati dalam cari warna lipstik, kalo ngga nanti bayar mahal, produknya gak suka dan gak akan dipake, jadi mubazir! Sayang banget duitnya. Setelah beberapa kali coba warna lipstik, yang cocok adalah MERAH! Beberapa kali saya ke toko kosmetik, nyobain banyak warna lipstik dan ujung-ujungnya beli merah lagi, karena gak

Pengalaman Dating Sama Cowo Belanda

foto dari situs iStock Salah satu hal pertama yang saya lakukan setibanya di Belanda adalah mengunduh aplikasi kencan atau istilah bahasa Inggrisnya adalah Dating App . Aplikasi yang saya unduh ada beberapa, seperti Badoo , Happn , Tinder , dan ada juga yang lain yang saya udah lupa namanya. Setelah beberapa saat menggunakan aplikasi-aplikasi kencan tersebut, saya memutuskan kalau aplikasi yang namanya Badoo itu lebih cocok untuk saya. Dari aplikasi tersebut saya ketemu banyak cowok Belanda. Dan dari pengalaman bertemu banyak cowok tersebut, saya bisa menyimpulkan kalau saya lebih suka gaya pacaran laki-laki Indonesia. Postingan kali ini akan 100% subjektif, jadi pengalaman yang para pembaca punya atau akan rasakan mungkin jauh berbeda dengan pengalaman saya. Setelah mengunjungi beberapa negara di Eropa, saya bisa dengan percaya diri bilang kalo cowok-cowok di Belanda itu not at all average looking . Mereka sangat fashionable dan charming. S elain itu, mereka juga puny

Hey, You! Cheer Up!!!

It's been a while since I wrote the last post, today I wrote a simple post that could brighten your day and widen your beautiful smile on your face. Maybe. The past few years had been tough. This year would not be easy either, but don't give up now! It's ok to take your time, as much time as you want, but make sure you'd get back on your feet. Everything you want is in front of you, you just have to make the step. If you ever think that everyone else got it easy, you're wrong! Everyone is fighting a fierce battle. Just like you! You just don't know it. This year, you have to be brave! Be silly, be kind. Talk to someone who sits beside you, smile to strangers! Try new things! Do everything you ever wanted to do! Be brave! Make the step now!