foto dari situs iStock Salah satu hal pertama yang saya lakukan setibanya di Belanda adalah mengunduh aplikasi kencan atau istilah bahasa Inggrisnya adalah Dating App . Aplikasi yang saya unduh ada beberapa, seperti Badoo , Happn , Tinder , dan ada juga yang lain yang saya udah lupa namanya. Setelah beberapa saat menggunakan aplikasi-aplikasi kencan tersebut, saya memutuskan kalau aplikasi yang namanya Badoo itu lebih cocok untuk saya. Dari aplikasi tersebut saya ketemu banyak cowok Belanda. Dan dari pengalaman bertemu banyak cowok tersebut, saya bisa menyimpulkan kalau saya lebih suka gaya pacaran laki-laki Indonesia. Postingan kali ini akan 100% subjektif, jadi pengalaman yang para pembaca punya atau akan rasakan mungkin jauh berbeda dengan pengalaman saya. Setelah mengunjungi beberapa negara di Eropa, saya bisa dengan percaya diri bilang kalo cowok-cowok di Belanda itu not at all average looking . Mereka sangat fashionable dan charming. S elain itu, mereka juga puny
Sudah sejak tahun 2016 saya punya profil di situs aupairworld.com , tapi ngga sampai 2018 saya bisa dapet host family . Pertengahan tahun 2018, saya dihubungi keluarga dari Australia untuk jadi au pair mereka yang waktu itu akan segera memiliki anak kembar. Mereka meminta saya untuk apply visa turis waktu itu dan akan membantu saya apply untuk visa working holiday secepatnya setelah sampai disana. Tapi memang tidak memungkinkan, jadi meskipun saya coba apply 2 kali pun, visa saya tetap ditolak. Sekitar tahun 2019 lalu bulan Desember, ada satu keluarga dari Belanda menghubungi saya dan meminta saya untuk menjadi au pair mereka. Sebetulnya saya sudah tidak terlalu tertarik menjadi au pair saat itu karena saya sudah dapat kerja yang enak dengan waktu yang fleksibel. Tapi saya lanjutkan saja semua prosesnya dan akhirnya sekarang saya tinggal di Hoofddorp, Belanda. foto saya yang diambil di kota Delft saat musim dingin Sebelum datang kesini, saya harus mengurus beberapa persyaratan ya